Langsung ke konten utama

Konsep Taman Maju Bersama

Sesuai UU Nomer 26 Tahun 2007 terkait Penataan Ruang, Pemprov DKI Jakarta terus berupaya membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) di berbagai tempat di Jakarta. Anies Baswedan selaku Gubernur DKI Jakarta, menginisiasikan sebuah program bernama Taman Maju Bersama (TMB) yang menggantikan program Ruang Publik Terpadu Rumah Anak (RPTRA) di masa kepemimpinan Ahok. Konsep dari Taman Maju Bersama yang diinisiasikan Anies Baswedan ini, mengusung tema Smart Environment and Smart People, sehingga masyarakat memiliki tempat ramah lingkungan untuk melakukan berbagai kegiatan.

Taman Maju Bersama (TMB)  ini merupakan taman kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat setempat. Artinya, taman ini bukan milik pemerintah tetapi milik badan usaha atau masyakarat karena dari mulai perencanaan, pengembangan, hingga penggunaannya melibatkan masyarakat sekitar TMB. Konsep dan segala bentuk arena menyesuaikan kebutuhan masyarakat setempat tersebut.

Fasilitas-fasilitas Taman Maju Bersama (TMB) memiliki keunikan sendiri, karena dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekitarnya. Tahun ini, dua Taman Maju Bersama (TMB) akan dibangun di Jakarta Timur. Taman itu akan dibangun di Kelurahan Utan Kayu dengan luas lahan 800 meter persegi dan di  Kelurahan Rambutan dengan luas lahan 1.100 meter persegi. Kedua taman ini akan mengusung konsep pocket part. Untuk di Kelurahan Utan Kayu akan terlihat lebih milenial dibandingkan di Kelurahan Rambutan yang mengusung konsep literasi anak, karena lokasinya yang kebetulan dekat dengan sekolah.

Selain menjadi ruang interaksi dan edukasi, taman ini juga mendorong masyarakat agar bahagia dengan kualitas hidup yang lebih baik. Hingga tahun 2021 sudah 20 Taman Maju Bersama di Jakarta dibuat sebagai pengendali banjir atau sebagai retensi air. Pada 2018 lalu, Anies Baswedan bersamaan dengan program TMB ini, mengatakan akan menargetkan 261 Taman Maju Bersama  selama lima tahun ke depan. TMB sendiri merupakan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2018-2022 sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[New World] - neue Realität

Matahari tak pernah terbit dari barat. Dan bulan tetap menghiasi malam. Bumi terus berputar. Dan tak pernah kehilangan waktu. Waktu adalah teman perjalanan. Perjalanan menuju pulang. Terkadang, pagi merasa bahagia, Malam hari menjadi buruk. Esoknya menjadi ketakutan, Walau kemarin merasa damai. Apakah hari-hari itu terus bergulir? Dan, apakah hari ini kamu nantikan? Mungkin itu dunia barumu.

[New World] - Um Mitternacht, die voll ist

Hidup terkadang membosankan, tapi sulit untuk tetap hidup di dalamnya. Orang dewasa cukup sulit dimengerti, dan cukup melelahkan menjadi mereka. Khawatir membuat sebagian saraf di otak menjadi tegang, deretan gigi menjadi kaku dan dipenuhi rasa ngilu.  Sepanjang hidup hanya terus bertanya-tanya, kenapa?  apa baiknya terus bertanya dari pada menerimanya? Kenyataannya, kita berjuang untuk diri kita sendiri.  Sendiri itu benar-benar menyakitkan. Mengerti, bahwa cepat atau lambat segala sesuatu hal berlalu dan hal lain akan datang. Tetapi, mengapa kekhawatiran tak pernah berlalu?