Langsung ke konten utama

Penataan Taman Kota di Jembatan Pengangsaan Memasuki Tahap Akhir

Penataan Taman Kota oleh Pemprov DKI di Kolong Jembatan Menteng, Jakarta Pusat memasuki tahap akhir. Tempat yang dahulunya dihuni para pemulung dan tunawisma ini akan rampung dua hari ke depan. Pembuatan Taman Kota di Kolong Jembatan Pegangsaan ini bertujuan sebagai jalur penyebrangan orang yang akan menghubungkan Jalan Proklamasi dan Jalan Pegangsaan. Bentuk penataan taman ini terinspirasi dari terowongan Kendal, dekat Stasiun Sudirman.

Irwandi, selaku Pelaksana Harian Walikota Jakarta Pusat mengatakan, penataan Kolong Jembatan ini meliputi pembuatan taman dan mural. Pembuatan mural sendiri diselesaikan oleh mahasiswa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada selasa, 26 Januari 2021 lalu. Mural itu dibuat bertujuan agar mempercantik kawasan kali dan sebagai ruang interaksi warga. Selain melibatkan mahasiwa IKJ, Irwandi juga menjelaskan, pihaknya juga melibatkan unsur karang taruna dan tokoh masyarakat. Tujuannya, nantinya agar ikut merawat kebersihan dan keindahan Kolong Jembatan tersebut sebagai area penyebrangan jalan.

“Progres penataan saat ini mencapai 70 persen. Pembuatan taman sudah rampung, dan mural juga selesai digambar bekerja sama dengan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta,” Ujar Irwandi dikutip dari laman resmi Pemprov DKI, Minggu (31/1/2021).

Saat ini  penataan lebih fokus pada pemasangan lampu hias di Kolong Jembatan.

“Konsep lampu hias yang dipasang sama seperti di terowongan Kendal. Bedanya ada kolam ikan yang dibangun di Kolong Jembatan Pegangsaan,”

Irwandi juga menambahkan, penataan taman di Kolong Jembatan itu ditargetkan rampung dalam dua hari ke depan.

Sebelumnya Menteri Sosial Tri Rismaharin sudah berkunjung dahulu, meminta penghuninya pindah ke wisma milik Kementerian Sosial. Sehari setelah kunjungan Risma, Kolong Jembatan ini resmi ditertibkan oleh Salpol PP DKI Jakarta, lalu Pemprov DKI kemudian menata ulang Jembatan ini sebagai lokasi taman.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[New World] - neue Realität

Matahari tak pernah terbit dari barat. Dan bulan tetap menghiasi malam. Bumi terus berputar. Dan tak pernah kehilangan waktu. Waktu adalah teman perjalanan. Perjalanan menuju pulang. Terkadang, pagi merasa bahagia, Malam hari menjadi buruk. Esoknya menjadi ketakutan, Walau kemarin merasa damai. Apakah hari-hari itu terus bergulir? Dan, apakah hari ini kamu nantikan? Mungkin itu dunia barumu.

[New World] - Um Mitternacht, die voll ist

Hidup terkadang membosankan, tapi sulit untuk tetap hidup di dalamnya. Orang dewasa cukup sulit dimengerti, dan cukup melelahkan menjadi mereka. Khawatir membuat sebagian saraf di otak menjadi tegang, deretan gigi menjadi kaku dan dipenuhi rasa ngilu.  Sepanjang hidup hanya terus bertanya-tanya, kenapa?  apa baiknya terus bertanya dari pada menerimanya? Kenyataannya, kita berjuang untuk diri kita sendiri.  Sendiri itu benar-benar menyakitkan. Mengerti, bahwa cepat atau lambat segala sesuatu hal berlalu dan hal lain akan datang. Tetapi, mengapa kekhawatiran tak pernah berlalu?